Latest News

Gemerlap Pesta Part1

Minggu, 27 September 2009 , Posted by mx at 13.28

Pada bulan-bulan musim >pesta pernikahan macam ini hampir setiap malam aku bersama istriku selalu menyempatkan untuk hadir. Terus terang yang paling kami sukai adalah berburu makanan. Kambing guling, soto sulung atau bebek Hainan atau Chech Steak merupakan makanan enak dan tak pernah kami lewatkan. Sayang malam ini istriku berhalangan hadir karena ada keperluan lain.

Dengan pakaian lengkapku, stelan jas dan dasi, aku hadir pada resepsi pernikahan anak dari relasi penting di kawasan Tebet. Pesta ini diselenggarakan di rumahnya yang memang bertanah luas dengan bangunannya yang besar pula. Mungkin ada barang 3000 m tanahnya, lengkap dengan areal parkirnya. Namun aku tak hendak parkir di halaman. Aku lebih suka parkir di jalanan yang sewaktu-waktu ingin pergi akan mudah meninggalkan tanpa kesulitan. Nampaknya pesta ini benar-benar mewah, maklum dia ini pejabat cukup tinggi dari salah satu departemen basah RI. Nampak mobil-mobil mewah berderet-deret memenuhi jalanan. Nampak Polantas dikerahkan untuk melancarkan jalanan.

Rupanya pesta di rumah yang sangat mewah. Tamu tersebar di dalam rumah, di pendopo juga di kebun yang luas dan asri ini. Ruang-ruang di taman yang nampak dibentuk oleh cahaya sungguh sangat romantis. Nampak tenda purih bersih penuh bunga dan pita menjadi pusat orientasi para tamu. Nampak di sana-sini tersebar bangku untuk tamu-tamu duduk.

Semua direncanakan untuk kesan mewah dan anggun banget. Yang menonjol adalah kiriman bunga. Beratus-ratus kiriman bunga ucapan selamat itu disusun sedemikian rupa sehingga memperindah suasana taman dan kebun ini. Dengan dilokasikan pada tempat yang strategis tanpa mengganggu alur orang mondar mandir bunga-bunga itu disusun membentuk kerucut. Pasti hal ini telah diperhitungkan sehingga pemilik rumah telah menyediakan dudukan yang unik dan kokoh sebelumnya.


>Gemerlap Pesta
Begitu aku menaiki tangga aku berpapasan dengan pasangan suami istri berusia sebaya. Aku dan sang istrinya sempat bertemu mata sesaat. Dia tersenyum padaku yang langsung aku membalas dengan anggukan tanda hormatku. Aku pandang itu adalah bentuk keramahan umum dalam acara pesta macam ini. Seseorang tak perlu saling mengenal untuk langsung bertegur sapa. Dan oleh keramaian dan kemeriahan pesta aku tak lagi memikirkan soal itu.

Sesudah antre untuk bersalaman dengan pengantin dan orang tuanya aku langsung tenggelam pada hidangan yang aku pandang 'super mewah' ini. Wooww.. Banyak makan favoritku bisa kutemui. Aku jadi ingat istriku, sayang dia nggak bisa ikut.

"Hati-hati lho Mas, nanti kena kolesterol," tiba-tiba kudengar suara 'jazzy' dari arah sampingku.

Ah.. Ternyata ini ibu yang tersenyum padaku di tangga tadi. Aku mengangguk hormat, "Iya ini Bu... ehh, jeng.. Aku nggak bisa menahan diri kalau lihat yang enak-enak macam begini," jawabku sekenanya. "Acchh.. Bahaya dong kalau begitu"

Bersambung

Click here for more

Currently have 0 comments:

Leave a Reply

Posting Komentar